f PEMBENTUKAN SATGAS PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG ~ ㅤ

Halaman

PEMBENTUKAN SATGAS PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG

                    Kecamatan Ngoro bersama lintas sektor dan 2 Puskesmas yaitu Puskesmas  Pulorejo dan Puskesmas kesamben Ngoro melaksanakan pembentukan  SATGAS PENAKIB (Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi). Satgas Penakib Kecamatan Ngoro dibentuk berdasarkan SK Bupati  no : 188.4.45/265/415.10.3.4/ 2017 tentang forum koordinasi penurunan angka kematian ibu dan bayi di kabupaten. Kegiatan yang dibuka oleh Wiwin Sumrambah Ketua TP PKK Kabupaten Jombang.

Latar belakang pembentukan satgas Penakib  ini, disampaikan Ibu Ida Khumaidah.Sos selaku Camat Ngoro dalam sambutannya karena masih tingginya kasus kematian ibu dan bayi di kabupaten Jombang. Trend kematian ibu dalam 5 tahun terakhir menunjukkan trend meningkat. Dan kematian bayi masih tinggi walaupun trend menurun.

“Ini adalah Pembentukan Tim Penakib dalam upaya menekan kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir" Tutur Ibu Ida Khumaidah.S.os.

Pada tahun 2018 AKI di Kabupaten Jombang mencapai angka 17 orang. Jombang berada diurutan ke  11 AKI di Jatim. Sedangkan untuk AKB tahun 2018 sebanyak 177. Jombang berada diperingkat 2 di Jawa Timur.

Sementara itu, dr Sri Rahayu dari Puskesmas Pulorejo yang juga menjadi narasumber pada kegiatan tersebut menegaskan, kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir adalah permasalahan yang cukup genting, termasuk kasus stunting, ini harus segera mendapat perhatian serius agar kita tidak kehilangan satu generasi”, tuturnya.

Sehingga semua cara harus dilakukan, secara bersinergi, bersama-sama untuk bekerja dengan hati.  demikian juga dengan peran Tim Penakib serta peran PKK. Harus beroeran aktif dalam “Sosialisasi sekaligus pendampingan dari lingkungan terkecil yakni Dasawisma ”,

Seluruhnya harus bersinergi  bekerja sampai tingkat bawah hingga penanganan medis ketika kasus tersebut sedang terjadi. “Ini menyangkut nyawa seseorang, jadi harus betul-betul diperhatikan. Mulai dari peningkatan kompetensi tenaga kesehatan terutama Bidan, bersama Tim penggerak PKK dan pemberdayaan Masyarakat dengan melibatkan Kader Posyandu sebagai pendamping Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi. Semua harus tanggap cepat, jangan sampai terlambat, supaya semakin turun kasus kematian ibu dan bayi ditekan hingga ke angka zero, oleh karenanya seorang Ibu harus cerdas dan juga cermat ,” papar dr.Sri rahayu

“Bidan, dokter, kader kesehatan dan semua yang ada kaitannya dengan penanganan ibu yang akan melahirkan, harus sama-sama cepat dalam melakukan penanganan maupun sosialisasi. Apa yang menjadi persoalan segera kita cari solusinya. Mari kita bantu warga yang tidak mampu, jangan sampai pelayanan tidak maksimal," tambahnya.

Dengan terbentuknya satgas Penakib Kecamatan ini diharapkan dapat menjalankan tugas dan fungsinya dalam mendukung program penurunan AKI & AKB dengan maksimal. Melakukan pendampingan kepada ibu hamil/ bersalin/ nifas dan bayi baru lahir.Memberikan dukungan moral dan spiritual.Edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan ibu hamil/ bersalin/ nifas dan bayi baru lahir.Memperkuat sistem rujukan di tingkat desa.

Sedangkan Peran PKK adalah menggerakkan Dasa Wisma sebagai pemantau di tingkat dusun/ desa.Mencatat setiap ditemukan adanya ibu hamil/ bersalin/ nifas.Kemudian melaporkan kepada bidan desa dan puskesmas.Petugas puskesmas bersama  PKK melakukan pendampingan kepada ibu hamil/ bersalin/ nifas.Pemantauan kesehatan ibu.Pemantauan kesehatan bayi.Berperan serta pada proses rujukan pasien jika dibutuhkan.