f PANTAU JENTIK,CEGAH DBD ~ ㅤ

Halaman

PANTAU JENTIK,CEGAH DBD

Gerakan PSN serentak setiap Hari Jumat,Puskesmas Kesamben Ngoro

                      Curah hujan pada saat ini masih cukup tinggi,kasus DBD juga masih banyak di temukan ,bahkan 2 mgg terakhir menujukan peningkatan,maka kami seluruh petugas Puskesmas Kesamben Ngoro bersama warga,kader, perangkat Desa dan Muspika ,menghimbau dan mengajak masyarakan untuk mewasdai gejala DBD dan melakukan PSN.

Kegiatan yang kami laksanakan pada hari ini Jumat tgl 1 pebruari 2019 antara lain.

1.survai jentik ,memeriksa bak penampuangan air yang ada di dalam rumah      warga,memeriksa lingkungan warga,dan langsung memberikan pengarahan pada  warga untuk melaksanakan PSN secara rutin.

2.Memberikan abate pada warga,untuk di masukkan ke dalam bak penapungan Air,terutama Bak mandi

3.Melaksanakan kerja Bakti,di rumah dan lingkungan rumah masing masing.



       
PSN dilakukan dengan 3 langkah:

 Pertama,
 menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Kedua,
menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya, dan

ketiga,
memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Selain itu, perlu juga melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan lain seperti di antaranya menaburkan atau meneteskan larvasida (lebih dikenal dengan abate atau biolarvasida) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Program 3M Plus, yakni Menguras, Menutup dan Mendaur ulang, masih tetap berlaku dalam kasus ini. Melipat baju-baju yang bergantungan pun perlu dilakukan mengingat itu menjadi sarang nyamuk di sana. Terlebih lagi yang berada di ruangan yang gelap.

''Permasalahan jentik juga perlu diwaspadai karena dari situlah awal timbulnya nyamuk penyebab demam berdarah



FOGING KURANG AMPUH UNTUK MEMBASMI PENYAKIT DBD

Sebab, fogging hanya membasmi nyamuk dewasa dan sama sekali tak menyentuh sarangnya.

Padahal, sarang nyamuk merupakan sumber utama mewabahnya DBD.
Mengingat setelah dilakukan fogging tidak menjamin jentik nyamuk akan mati.

"Kalau pemberantasan sarang nyamuk itu kan langsung ke sumbernya, regenerasinya putus di situ,"
                                                    Monev Jentik dirumah warga


      Selain itu, fogging hanya dapat dilakukan setelah ada pasien yang terserang DBD di suatu kawasan.

Hal itu menandakan keberadaan nyamuk aedes aegepty yang menularkan DBD.

Karenanya, disarankan  dalam mengantisipasi penyakit DBD untuk menggunakan larvasida sebagai pembunuh jentik nyamuk.

"Larvasida itu disediakan gratis di puskesmas, sehingga warga yang membutuhkan tinggal datang saja di puskesmas,"


                                     Monev jentik dan membagi abate ke rumah warga


                                   Mengeluarkan / menguras bak mandi yang Positif jentik

Apa saja gejala demam berdarah pada anak?

Seringnya, anak yang sudah menderita DBD tidak menunjukkan gejala. Hal ini membuat DBD sulit dideteksi pada awal-awal hari setelah anak digigit nyamuk Aedes aegypti. Beberapa anak lainnya dapat menunjukkan gejala pada hari keempat sampai dua minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari.

Beberapa gejala demam berdarah pada anak  adalah:

Tiba-tiba anak mengalami demam tinggi mencapai 40 derajat Celcius atau lebih. Demam bisa berlangsung selama 1-7 hari dan kemudian mulai menurun.Ruam atau bintik-bintik merah pada kulitNyeri pada otot, sendi, dan tulang. Nyeri ini biasanya mulai terasa setelah demam muncul.Nyeri pada belakang mataPusingKelelahan. Bisa terjadi sampai setelah anak sembuh dari DBD.Kehilangan nafsu makanMimisan atau perdarahan ringan pada gusiKulit anak mudah memar

Setelah demam, gejala juga bisa menjadi lebih buruk, seperti:

Perdarahan yang lebih beratMasalah pada pencernaan, seperti mual, muntah, atau nyeri di perutMasalah pernapasan, seperti kesulitan bernapas

Gejala yang ringan terjadi pada anak kecil dan pada orang yang baru pertama kali terinfeksi penyakit tersebut, sedangkan pada anak yang lebih tua, orang dewasa, dan orang yang sudah pernah terinfeksi mungkin gejalanya akan muncul lebih parah.

Jika gejala DBD tidak cepat dikenali atau DBD tidak segera diobati, DBD bisa menjadi lebih parah. Anak bisa mengalami dehidrasi, perdarahan berat, dan penurunan tekanan darah yang cepat (syok). Jika hal ini tidak segera mendapat penanganan medis, maka dapat mengancam kehidupan anak.

Di Indonesia, DBD sudah mengancam jiwa atau mengakibatkan kematian sebanyak 108 orang dalam kurun waktu Januari-Februari 2016. Perlu Anda ketahui bahwa golongan terbanyak yang terserang DBD adalah anak-anak usia 5-14 tahun, yaitu mencapai 43,44%.

Apa yang bisa dilakukan jika anak menunjukkan gejala DBD?

Jika anak Anda tiba-tiba mengalami demam tinggi, muncul bintik-bintik merah pada tubuhnya, atau mengalami nyeri pada sendinya, sebaiknya segera bawa anak ke dokter. Dokter akan melakukan sejumlah tes untuk memeriksa apakah anak Anda benar-benar menderita DBD atau tidak.

Tidak ada pengobatan spesifik yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan DBD, tetapi sejumlah perawatan khusus dilakukan untuk mengurangi gejala dari DBD. Dokter mungkin akan meresepkanparacetamol untuk meringankan demam anak. Selain itu, untuk membantu menyembuhkan DBD pada anak, Anda juga bisa melakukan:

Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukupBeri anak makanan yang bergizi, terutama makanan yang mudah ditelan dan dicerna (makanan yang tidak digoreng, asin, atau pedas), serta makanan yang banyak mengandung vitamin CBeri anak minum yang banyak untuk mencegah dehidrasi

#Waspada dan Cegah DBD
#Puskesmas Kesamben Ngoro