f Puskesmas Kesamben Ngoroㅤ

-->

Halaman

Kegiatan PSN di Wilayah Kerja Puskesmas Kesamben Ngoro

PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) merupakan program yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan vektor penular virus DBD. Puskesmas Kesamben Ngoro, Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang, melaksanakan kegiatan PSN pada hari Jumat di 6 desa, yaitu desa Gajah, Kauman, Kertorejo, Kesamben, Ngoro, dan Sugihwaras.


Kegiatan PSN di Puskesmas Kesamben Ngoro diawali dengan pemeriksaan sarang nyamuk dan pemberian abate oleh petugas kesehatan kepada masyarakat. Selain itu, dilakukan juga sosialisasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan dan pengendalian DBD, antara lain dengan membuang barang bekas yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, menutup rapat bak mandi dan tempat penampungan air, serta menggunakan kelambu saat tidur.


Kegiatan PSN yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kesamben Ngoro ini diharapkan dapat menekan angka kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Kesamben Ngoro dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengendalian DBD. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk upaya nyata dari pemerintah dalam melindungi masyarakat dari penyakit yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Kegiatan Prolanis di Puskesmas Kesamben Ngoro

Prolanis, atau Program Lansia Sehat, adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Indonesia melalui kegiatan-kegiatan kesehatan yang terorganisir dan terstruktur. Puskesmas Kesamben Ngoro di Desa Ngoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, adalah salah satu puskesmas yang aktif melaksanakan program Prolanis.



Senam Prolanis adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia. Senam ini dilakukan secara teratur di Puskesmas Kesamben Ngoro, dan diikuti oleh lansia dari Desa Ngoro dan sekitarnya. Selain membantu meningkatkan kesehatan fisik lansia, senam Prolanis juga menjadi ajang silaturahmi antar-lansia dan staf Puskesmas Kesamben Ngoro. Dalam kegiatan senam Prolanis, lansia dilatih untuk melakukan gerakan-gerakan senam yang aman dan bermanfaat untuk tubuh. Selain itu, mereka juga diberikan edukasi tentang pentingnya olahraga teratur bagi kesehatan dan kesejahteraan.


Selain senam Prolanis, Puskesmas Kesamben Ngoro juga menyelenggarakan kegiatan cek kesehatan untuk lansia. Kegiatan cek kesehatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pada lansia dan memberikan perawatan dan tindakan yang tepat jika diperlukan. Kegiatan ini melibatkan staf medis Puskesmas Kesamben Ngoro, seperti dokter, perawat, dan petugas laboratorium, yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada lansia.



Dalam kegiatan cek kesehatan, lansia juga diberikan edukasi tentang gaya hidup sehat dan cara mencegah penyakit. Lansia diberikan informasi tentang nutrisi yang seimbang, pentingnya olahraga teratur, dan cara mengelola stres. Edukasi ini bertujuan untuk membantu lansia meningkatkan kualitas hidup mereka dan mencegah penyakit yang dapat dihindari.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1444 H / 2023 M

Keluarga Besar Puskesmas Kesamben Ngoro mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1444 H.

Dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan multivitamin saat sahur dan berbuka, Mari jaga kondisi tubuh tetap sehat agar ibadah selama dibulan suci Ramadhan untuk meraih predikat takwa dapat dilakukan secara optimal.




Kegiatan Posyandu Remaja Puskesmas Kesamben Ngoro



Kegiatan Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (remaja) kegiatan dilakukan untuk memantau kesehatan remaja dengan melibatkan remaja itu sendiri. Tak hanya itu, posyandu remaja juga merupakan tempat untuk pemberian informasi kesehatan maupun informasi penting lainnya kepada remaja secara rutin setiap bulannya.



Posyandu remaja terintegrasi adalah kegiatan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar kegiatan dan program untul kelangsungan pelayanan di posyandu sesuai dengan situasi /kebutuhan lokasi yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat.

Hingga saat ini, posyandu remaja masih menjadi sarana penting di dalam kegiatan remaja usia 10-19 tahun. Hasil survey terakhir di 33 provinsi pada tahun 2008 dilaporkan 63% remaja di Indonesia pada usia antara SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual pranikah, ironisnya 21% diantarannya melakukan  aborsi. Presentasi remaja yang malakukan hubungan seksual pra nikah mengalami peningkatan sebelumnya.

Kegiatan Posyandu remaja dilaksanakan dengan koordinasi lintas program sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Adapun teknis pelaksanaannya dilakukan oleh Bidan Desa dan dapat bersama – sama melibatkan promkes , UKS, Imunisasi,Kesling P2P dan petugas Gizi sebagai pelaksana kegiatan.

Kegiatan Posyandu remaja dilaksanakan di luar gedung dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.

kegiatan Minum TTD bersama doi Posyandu REMAJA

    CARA PELAKSANAAN KEGIATAN :

No

JENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAKSANA

TEMPAT

1

Remaja melakukan pendaftaran

5 menit

Kader remaja

desa

2

Pengukuran TB, BB, LILA, tensi dan status gizi di

5 menit

Kader remaja

desa

3

Pencatatan hasil pemeriksaan di buku register remaja, buku kara/buku kesehatan remaja / kartu remaja ataupun buku bantu posyandu remaja

5 menit

Bidan dan kader remaja

desa

4

Melakukan konseling pada remaja dengan masalah.

10 menit

Bidan

desa

5

Kegiatan penyampaian materi kesehatan dan tambahan yang bermafaat dan positif untuk remaja sehingga menciptakan kreasi.

10 menit

Bidan , kader remaja

desa

6

Pelayanan kesehatan (misal : imunisasi, pemberian tablet tambah darah, kapsul yodium dll) , jika ada

5 menit

Bidan dan para medis

desa

7

Melakukan rujukan bila perlu

5 menit

Bidan

desa

8

Selesai melakukan posyandu, diadakan pertemuan pasca posyandu.

-

Bidan dan pengurus Posyandu Remaja

desa

9

Bidan desa mencatat hasil kegiatan program posyandu dalam buku bantu posyandu.

-

Bidan

desa




Acara Penilaian Lomba Sekolah Sehat Berkarakter Tingkat Kabupaten Tanggal 11-12-2021


ACARA PENILAIAN LOMBA SEKOLAH SEHAT BERKARAKTER TINGKAT KABUPATEN TANGGAL 11-12-2021.

        Semangat Untuk Maju dan berkembang tergambar pada acara penyambutan kedatangan Tim Penilai di lokasi yaitu SDIT Alkautsar Ngoro Wilker Binaan BLUD Puskesmas Kesamben Ngoro,Kedatangan Tim Penilai di Iringi oleh anggota SekTap Pembina UKS Kecamatan Ngoro .Beserta Kepala BLUD Puskesmas Kesamben Ngoro dr.Didin Sudiana  beserta Lintas Sektor Terkait.


        TUJUAN PENYELENGGARAN KEGIATAN LOMBA SEKOLAH SEHAT 

                Mendorong masyarakat untuk berusaha mewujudkan sekolah yang sehat, sekaligus membangun kebiasaan-kebiasaan Hidup Bersih dan sehat di lingkungan Sekolah.

                Diketahuai bahwa  masa anak anak merupakan masa pembentukan karakter sesorang dimasa  mendatang ,maka dari itu sejak dini harus mulai ditanamkan kebiasaan Berparilaku Hidup Bersih dan  Sehat.

                Lingkungan Sekolah merupakan tempat yang sebagian besar waktu anak2 berada di      lingkunagn sekolah Untuk belajar,Bermain dan melakukan Kegiatan kegiatan Lainnya,untuk         Itu Perlunya di Ciptakan Linkungan Sekolah Yang  Besih ,Sehat,Aman dan Nyaman,

             



                               Pembinaan secara Rutin Dari Petugas Kesehatan (Petugas Program UKS BLUD Puskesmas Kesamben Ngoro)  ,yang juga melibatkan Lintas Program


 

 

Kegiatan Puskesmas Kesamben Ngoro

 Artikel terbaru mengenai kegiatan puskesmas kesamben ngoro


Contoh teks

MONITORING PSN

Monitoring PSN bersama Lintas Sektor di Desa Kauman hari Jum'at tgl 27 - 12-2019

Curah hujan  di pertengan bulan Desember tahun ini mulai meningkat


 Puskesmas Kesamben Ngoro,lintas Sektor dan kader JUBASTIK Bersama PSN di Desa Kauman.


kasus DBD juga mulai ditemukan.ditindak lanjuti dengan kunjungan ke rumah penderita dan melakukan konseling tentang kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan DBD,


Serta konseling mengenali gejala awal DBD dan penanggulangan terjadinya komplikasi yang mengakibatkan kematian.


 Survei jentik ke rumah rumah , jarak 100 m dari rumah penderita,dilakukan oleh kader Jumantik,






#TETAP SEMANGAT Cegah DBD#








Pelaksanaan kelas Ibu Hamil Di desa gajah kecamatan Ngoro


Pelaksanaan kelas Ibu Hamil Di desa gajah kecamatan Ngoro Wilayah Kerja Puskesmas Kesamben Ngoro yang diikuti dengan antusia oleh ibu Hamil.dan di bina oleh Bidan Desa Gajah, Sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Ibu hamil dan keluarga dalam perawatan kesehatan Ibu Hamil .

yang Dalam Pelaksanaan dibutuhkan peran serta aktif keluarga dan masyarakat serta dukungan lintas sektor.
Keterngan FOTO : Bidan Tengah mengajarkan cara senam
 Hamil Yang benar kepada peserta kelas Ibu Hamil.


Peserta Kelas Ibu Hamil di ajak bersama Kupas tuntas Isi Buku KIA sehingga ibu hamil tau dan paham apa fungsi dan kegunaaan buku KIA yang di dalamnya sarat dengan informasi seputar kesehatan ibu Hamil ,bersalin,Nifas serta perawatan Bayi Baru lahir sampai dengan anak Pra sekolah

 di dalam kegiatan kelas ibu hamil difasilitasi oleh  Fasilitator ( Bidan ), bebas sharing dan tanya jawab seputar kehamilan,tukar pengalaman antara ibu hamil.
sebagai tolok ukur keberhasilan kegiatan belajar dalam kelas ibu Hamil sebelum penyampaian materi ibu hamil di berikan pre tes dan di akhir sesi di berikan post tes.


kehamilan adalah proses alamiah ,akan tetapi dalam perjalanannya di butuhkan perawatan dan pengawasan yang intensif agar berjalan secara normal,tidak terjadi komplikasi yang bisa mengacam jiwa ibu dan bayi,

maka dari itu di perlukan informasi dan pengetahuan sehinga ibu hamil ,suami dan keluarga mempunyai pemahaman sikap dan perilaku yang tepat dalam menghadapi kehamilan.

Kelas ibu hamil adalah tempat yang tepat sebagai sarana ibu hamil dan masyarkat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan seputar kehamilan 

 Kelas Ibu merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan Buku KIA dimasyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suaminya dan keluarga agar memahami Buku KIA melalui metode kegiatan belajar bersama dalam kelas yang di fasilitasi oleh petugas kesehatan untuk mempersiapkan ibu hamil menghadapi persalinan yang aman dan nyaman. Beberapa kegiatan seperti senam ibu hamil, latihan pernafasan pada persalinan dan cara menyusui bayi juga diberikan minat ibu-ibu hamil agar datang mengikuti Kelas Ibu Hamil tersebut (Depkes RI : 2009). 

        Tujuan kelas ibu hamil
1)      Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh, dan keluhan selama kehamilan,perawatan kehamilan,persalinan,perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,penyakit menular dan akte kelahiran. MANFAAT KELAS IBU HAMIL Bagi ibu hamil dan keluarganya : merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya,mampu mempraktekkan, serta membantu ibu dalam menghadapi persalinan dengan aman dan nyaman.
2)      Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
3)      Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan.
4)      Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang perawatan kehamilan.
5)      Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang persalinan.
6)      Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang perawatan nifas.
7)      Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang KB pasca salin.
8)      Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan bayi baru lahir.
9)      Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang mitos/ keprcayaan/ adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu hamil dan anak.
10)  Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil)
11)  Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang akte kelahiran.
b.       Keuntungan Kelas Ibu Hamil
1)      Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan pedoman kelas ibu hamil yang memuat mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular seksual dan akte kelahiran.
2)      Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas sebelum penyajian materi.
3)      Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik tertentu.
4)      Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi terstruktur dengan baik.
5)      Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan materi dilaksanakan.
6)      Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.
7)      Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistim pembelajaran.
c.       Sasaran Kelas Ibu Hamil
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya (Depkes RI, 2009).

d.      Langkah Pendidikan di Kelas Ibu Hamil
Dalam memberikan pendidikan pada ibu hamil tersebut dilakukan langkah-langkah dari mulai persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran kelas ibu hamil Depkes & JICA (2008) antara  lain sebagai berikut:
1)      Melakukan identifikasi terhadap ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu hamil dan berapa kelas yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tertentu misalnya selama satu tahun.
2)      Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya tempat di puskesmas atau polindes, kantor desa/balai pertemuan, posyandu atau di rumah salah seorang warga masyarakat. Sarana belajar menggunakan kursi, tikar, karpet, VCD player dan lain-lain jika tersedia.
3)      Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan.
4)      Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur antara 20 sampai 32 minggu.
5)      Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan nara sumber jika diperlukan.
6)      Membuat rencana pelaksanan kegiatan.
7)      Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai kegiatan/materi ekstra.
8)      Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-20 menit.
e.       Materi pada Kelas Ibu Hamil
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil. Pada setiap pertemuan materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil. Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam hamil. Senam hamil ini merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, diharapkan dapat dipraktekan setelah sampai di rumah. Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-20 menit (Depkes RI, 2009).
1)      Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan Ke-1
a)      Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
-        Apa kehamilan itu?
-        Perubahan tubuh ibu selama kehamilan.
-        Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya (kram kaki, wasir dan nyeri pinggang).
-        Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil
-        Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia.
b)      Perawatan kehamilan
-        Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan.
-        Hubungan suami istri selama kehamilan.
-        Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil.
-        Tanda-tanda bahaya kehamilan.
-        Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
2)      Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan Ke-2
a)      Persalinan
-        Tanda-tanda persalinan.
-        Tanda bahaya persalinan.
-        Proses persalinan.
-        IMD (Inisiasi Menyusu Dini).
b)      Perawatan nifas
-        Apa yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui ASI ekslusif?
-        Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
-        Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas.
-        KB pasca persalinan.
3)       Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan Ke-3
a)      Perawatan bayi
-        Perawatan bayi baru lahir (BBL).
-        Pemberian K1 injeksi pada BBL.
-        Tanda bahaya bayi baru lahir (BBL).
-        Pengamatan perkembangan bayi/anak.
-        Pemberian imunisasi pada BBL.
4)       Mitos
Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
a)      Penyakit menular
-        Infeksi menular seksual (IMS).
-        Informasi dasar HIV/AIDS.
-        Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil.
b)      Akte kelahiran
-        Pentingnya akte kelahiran.
f.       Monitoring, Evaluasi
1)      Monitoring
Monitoring dilakukan dalam rangaka melihat perkembangan dan pencapaian serta masalah dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, hasil monitoring dapat dijadikan bahan untuk perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya.Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala dan berjenjang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kbupaten / Kota dan Provinsi.
2)      Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun negatif pelaksanaan kelas ibu hamil berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi tersebut bias dijadikansebagai bahan pembelajaran guna melakukan perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil berikutnya. Evaluasi oleh pelaksana (bidan/koordinator bidan) dilakukan setiap selesai pertemuan.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Dinas Kesehatan Provinsi dapat melakukan evaluasi bersama-sama misalnya 1 kali setahun.
3)      Idikator Keberhasilan
a)       Indikator Input :
-        petugas kesehatan sebagai fasilitator kelas ibu hamil
-        ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil
-        suami/anggota keluarga yang hadir mengikuti kelas ibu hamil
-        kader yang terlibat dalam penyelenggaraan kelas ibu hamil
b)      Indikator Proses
-        Fasilitator : manajemen waktu, penggunaan variasi metode pembelajaran, bahasan peyampaian, penggunaan alat bantu, kemampuan melibatkan peserta, informasi Buku KIA
-        Peserta : fekuensi kehadiran, keaktifan bertanya dan berdiskusi
-        Penyelenggaraan : tempat, sarana, waktu
c)      Indikator Output :
-        peningkatan jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA
-        ibu yang datang pada K4
-        ibu/keluarga yang telah memiliki perencanaan persalinan
-        ibu yang datang untuk mendapatkan tablet Fe
-        ibu yang telah membuat pilihan bersalin dengan Nakes
-        IMD
-        kader dalam keterlibatan penyelenggaraan
g.      Pelaporan
Seluruh rangakaian hasil proses pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil sebaiknya dibuatkan laporan. Pelaporan hasil pelaksanaan kelas ibu hamil dijadikan sebagai dokumen, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak-pihak yang berkepentingan.Pelaporan  disusun pada setiap selesai melaksanakan kelas ibu hamil. Isi laporan minimal tentang :
a)      Waktu pelaksanaan
b)      Jumlah peserta
c)      Proses pertemuan
d)     Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
e)      Hasil evaluasi
Selain rangakaian materi di atas, bahan yang penting disiapkan adalah kuesioner yang berisi pertanyaan tentang kesehatan ibu dan anak yang merupakan Pra-tes dan Post-tes.
Dengan ini, pengetahuan ibu hamil dapat diukur sebelum menerima pembelajaran dan sesudah menerima pembelajaran.



                                  Kegiatan kelas ibu hamil di desa kesamben
                                   Peregangan
                                  



Pre tes dan post tes






                                                         Senam Hamil