Pelaksanaan kelas Ibu Hamil Di desa gajah kecamatan Ngoro Wilayah Kerja Puskesmas Kesamben Ngoro yang diikuti dengan antusia oleh ibu Hamil.dan di bina oleh Bidan Desa Gajah, Sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Ibu hamil dan keluarga dalam perawatan kesehatan Ibu Hamil .
yang Dalam Pelaksanaan dibutuhkan peran serta aktif keluarga dan masyarakat serta dukungan lintas sektor.
Keterngan FOTO : Bidan Tengah mengajarkan cara senam
Hamil Yang benar kepada peserta kelas Ibu Hamil.
Peserta Kelas Ibu Hamil di ajak bersama Kupas tuntas Isi Buku KIA sehingga ibu hamil tau dan paham apa fungsi dan kegunaaan buku KIA yang di dalamnya sarat dengan informasi seputar kesehatan ibu Hamil ,bersalin,Nifas serta perawatan Bayi Baru lahir sampai dengan anak Pra sekolah
di dalam kegiatan kelas ibu hamil difasilitasi oleh Fasilitator ( Bidan ), bebas sharing dan tanya jawab seputar kehamilan,tukar pengalaman antara ibu hamil.
sebagai tolok ukur keberhasilan kegiatan belajar dalam kelas ibu Hamil sebelum penyampaian materi ibu hamil di berikan pre tes dan di akhir sesi di berikan post tes.
kehamilan adalah proses alamiah ,akan tetapi dalam perjalanannya di butuhkan perawatan dan pengawasan yang intensif agar berjalan secara normal,tidak terjadi komplikasi yang bisa mengacam jiwa ibu dan bayi,
maka dari itu di perlukan informasi dan pengetahuan sehinga ibu hamil ,suami dan keluarga mempunyai pemahaman sikap dan perilaku yang tepat dalam menghadapi kehamilan.
Kelas ibu hamil adalah tempat yang tepat sebagai sarana ibu hamil dan masyarkat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan seputar kehamilan
Kelas Ibu
merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan Buku KIA dimasyarakat
sebagai upaya pembelajaran ibu, suaminya dan keluarga agar memahami Buku KIA
melalui metode kegiatan belajar bersama dalam kelas yang di fasilitasi oleh
petugas kesehatan untuk mempersiapkan ibu hamil menghadapi persalinan yang aman
dan nyaman. Beberapa kegiatan seperti senam ibu hamil, latihan pernafasan pada
persalinan dan cara menyusui bayi juga diberikan minat ibu-ibu hamil agar
datang mengikuti Kelas Ibu Hamil tersebut (Depkes RI : 2009).
Tujuan kelas ibu hamil
1) Meningkatkan
pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan,
perubahan tubuh, dan keluhan selama kehamilan,perawatan
kehamilan,persalinan,perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru
lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,penyakit menular dan akte
kelahiran. MANFAAT KELAS IBU HAMIL Bagi ibu hamil dan keluarganya : merupakan
sarana untuk mendapatkan teman, bertanya,mampu mempraktekkan, serta membantu
ibu dalam menghadapi persalinan dengan aman dan nyaman.
2) Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta
(ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
3) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan.
4) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang perawatan kehamilan.
5) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang persalinan.
6) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang perawatan nifas.
7) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang KB pasca salin.
8) Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil
tentang perawatan bayi baru lahir.
9) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang mitos/ keprcayaan/ adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu hamil dan anak.
10) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan dan
penanganan malaria pada ibu hamil)
11) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang akte kelahiran.
b. Keuntungan Kelas
Ibu Hamil
1) Materi diberikan secara
menyeluruh dan terencana sesuai dengan pedoman kelas ibu hamil yang memuat
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan
bayi baru lahir, mitos, penyakit menular seksual dan akte kelahiran.
2) Penyampaian materi lebih
komprehensif karena ada persiapan petugas sebelum penyajian materi.
3) Dapat mendatangkan tenaga ahli
untuk memberikan penjelasan mengenai topik tertentu.
4) Waktu pembahasan materi menjadi
efektif karena pola penyajian materi terstruktur dengan baik.
5) Ada interaksi antara petugas
kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan materi dilaksanakan.
6) Dilaksanakan secara berkala dan
berkesinambungan.
7) Dilakukan evaluasi terhadap
petugas kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan penyajian materi sehingga
dapat meningkatkan kualitas sistim pembelajaran.
c. Sasaran Kelas Ibu Hamil
Peserta
kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi
keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil
maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1
kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya
materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya (Depkes RI, 2009).
d. Langkah Pendidikan di Kelas Ibu Hamil
Dalam
memberikan pendidikan pada ibu hamil tersebut dilakukan langkah-langkah dari
mulai persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran kelas ibu hamil Depkes &
JICA (2008) antara lain sebagai berikut:
1) Melakukan identifikasi terhadap ibu hamil yang ada di
wilayah kerja. Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan
umur kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu
hamil dan berapa kelas yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tertentu
misalnya selama satu tahun.
2) Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu
hamil, misalnya tempat di puskesmas atau polindes, kantor desa/balai pertemuan,
posyandu atau di rumah salah seorang warga masyarakat. Sarana belajar
menggunakan kursi, tikar, karpet, VCD player dan lain-lain jika tersedia.
3) Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal
pelaksanaan kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan.
4) Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil
umur antara 20 sampai 32 minggu.
5) Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja
fasilitatornya dan nara sumber jika diperlukan.
6) Membuat rencana pelaksanan kegiatan.
7) Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai
kegiatan/materi ekstra.
8) Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan
kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu
pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-20 menit.
e. Materi pada Kelas Ibu Hamil
Pertemuan
kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil. Pada setiap pertemuan
materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi ibu hamil. Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam hamil. Senam
hamil ini merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, diharapkan dapat
dipraktekan setelah sampai di rumah. Waktu pertemuan disesuaikan dengan
kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu
pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-20 menit (Depkes RI, 2009).
1) Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan
Ke-1
a) Kehamilan, perubahan tubuh dan
keluhan
-
Apa kehamilan itu?
-
Perubahan tubuh ibu selama kehamilan.
-
Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya (kram
kaki, wasir dan nyeri pinggang).
-
Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil
-
Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah
untuk penanggulangan anemia.
b) Perawatan kehamilan
-
Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan.
-
Hubungan suami istri selama kehamilan.
-
Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil.
-
Tanda-tanda bahaya kehamilan.
-
Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K).
2) Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan
Ke-2
a) Persalinan
-
Tanda-tanda persalinan.
-
Tanda bahaya persalinan.
-
Proses persalinan.
-
IMD (Inisiasi Menyusu Dini).
b) Perawatan nifas
-
Apa yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui ASI
ekslusif?
-
Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
-
Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas.
-
KB pasca persalinan.
3) Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan Ke-3
a) Perawatan bayi
-
Perawatan bayi baru lahir (BBL).
-
Pemberian K1 injeksi pada BBL.
-
Tanda bahaya bayi baru lahir (BBL).
-
Pengamatan perkembangan bayi/anak.
-
Pemberian imunisasi pada BBL.
4) Mitos
Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak.
a)
Penyakit menular
-
Infeksi menular seksual (IMS).
-
Informasi dasar HIV/AIDS.
-
Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil.
b) Akte kelahiran
-
Pentingnya akte kelahiran.
f. Monitoring, Evaluasi
1)
Monitoring
Monitoring dilakukan dalam rangaka
melihat perkembangan dan pencapaian serta masalah dalam pelaksanaan kelas
ibu hamil, hasil monitoring dapat dijadikan bahan untuk perbaikan dan
pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya.Kegiatan monitoring dilakukan secara
berkala dan berjenjang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kbupaten / Kota
dan Provinsi.
2)
Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk melihat
keluaran dan dampak baik positif maupun negatif pelaksanaan kelas ibu
hamil berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi tersebut bias dijadikansebagai
bahan pembelajaran guna melakukan perbaikan dan pengembangan kelas ibu
hamil berikutnya. Evaluasi oleh pelaksana (bidan/koordinator bidan) dilakukan
setiap selesai pertemuan.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Dinas Kesehatan
Provinsi dapat melakukan evaluasi bersama-sama misalnya 1 kali setahun.
3)
Idikator Keberhasilan
a)
Indikator Input :
-
petugas kesehatan sebagai fasilitator
kelas ibu hamil
-
ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil
-
suami/anggota keluarga yang hadir
mengikuti kelas ibu hamil
-
kader yang terlibat dalam
penyelenggaraan kelas ibu hamil
b)
Indikator Proses
-
Fasilitator : manajemen waktu,
penggunaan variasi metode pembelajaran, bahasan peyampaian, penggunaan
alat bantu, kemampuan melibatkan peserta, informasi Buku KIA
-
Peserta : fekuensi kehadiran, keaktifan
bertanya dan berdiskusi
-
Penyelenggaraan : tempat, sarana, waktu
c)
Indikator Output :
-
peningkatan jumlah ibu hamil yang
memiliki Buku KIA
-
ibu yang datang pada K4
-
ibu/keluarga yang telah memiliki
perencanaan persalinan
-
ibu yang datang untuk mendapatkan tablet
Fe
-
ibu yang telah membuat pilihan bersalin
dengan Nakes
-
IMD
-
kader dalam keterlibatan penyelenggaraan
g.
Pelaporan
Seluruh rangakaian hasil proses
pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil sebaiknya dibuatkan laporan. Pelaporan
hasil pelaksanaan kelas ibu hamil dijadikan sebagai dokumen, sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.Pelaporan disusun pada setiap selesai melaksanakan kelas
ibu hamil. Isi laporan minimal tentang :
a) Waktu
pelaksanaan
b) Jumlah
peserta
c) Proses
pertemuan
d) Masalah
dan hasil capaian pelaksanaan
e) Hasil
evaluasi
Selain
rangakaian materi di atas, bahan yang penting disiapkan adalah kuesioner yang berisi
pertanyaan tentang kesehatan ibu dan anak yang merupakan Pra-tes dan Post-tes.
Dengan ini, pengetahuan ibu hamil dapat diukur sebelum menerima pembelajaran
dan sesudah menerima pembelajaran.
Kegiatan kelas ibu hamil di desa kesamben
Peregangan
Pre tes dan post tes
Senam Hamil